Kepribadian MBTI Primary dan Secondary

about 1 year ago


Halo, Clickerian! Pernahkah kamu merasa seperti memiliki dua sisi kepribadian yang berbeda tergantung situasi yang kamu hadapi? Di satu sisi, ada versi dirimu yang mungkin kamu kenali sebagai "aku sehari-hari" — itulah yang kita sebut sebagai kepribadian MBTI primary. Tapi, pernahkah kamu menyadari bahwa di saat-saat tertentu, mungkin saat kamu tertekan, berada dalam kesulitan, atau dihadapkan pada situasi yang tidak terduga, muncul versi lain dari dirimu? Versi yang mungkin lebih berani, lebih tenang, atau bahkan lebih strategis? Nah, itulah yang disebut sebagai kepribadian MBTI secondary.

Kepribadian MBTI Primary

Kepribadian MBTI primary adalah tipe kepribadian inti yang menggambarkan bagaimana kita pada umumnya melihat dunia dan membuat keputusan. Tipe ini mencerminkan preferensi alami kita dan bagaimana kita secara alami cenderung berinteraksi dengan dunia sekitar. Misalnya, seseorang dengan tipe INTJ (Introversion, Intuition, Thinking, Judging) umumnya akan cenderung ke menyukai ide dan konsep, mengutamakan logika dalam pengambilan keputusan, dan lebih suka merencanakan serta mengorganisir kehidupannya.

Kepribadian MBTI Secondary

Sekarang, kita ngomongin soal kepribadian MBTI secondary, yaitu tipe kepribadian yang mungkin muncul dalam situasi tertentu, seperti saat tertekan, dalam kesulitan, atau dalam situasi yang menuntut kita keluar dari zona nyaman. Tipe sekunder ini bukan berarti menggantikan tipe primary kita, tapi lebih ke arah menunjukkan bagaimana kita beradaptasi atau bereaksi terhadap situasi tertentu.

Misalnya, seseorang dengan tipe primary INFP (Introversion, Intuition, Feeling, Perceiving) mungkin akan menunjukkan ciri-ciri lebih banyak Extraversion saat berada dalam kelompok atau situasi sosial yang membutuhkan mereka untuk lebih ekspresif dan aktif berinteraksi. Atau, saat berada di bawah tekanan, seseorang dengan tipe primary ESTJ (Extraversion, Sensing, Thinking, Judging) mungkin menjadi lebih introspektif dan mengandalkan intuisi mereka lebih dari biasanya, mencerminkan aspek-aspek dari tipe Intuition.

Contoh Kasus

1. Situasi Sosial yang Menantang

  • Primary: ISFP (Introversion, Sensing, Feeling, Perceiving)
  • Secondary yang Mungkin Muncul: E (Extraversion) -> menjadi ESFP
  • Konteks: Saat ISFP, yang biasanya menikmati kesendirian dan menghabiskan waktu dalam lingkungan yang tenang, harus menghadiri sebuah acara sosial besar atau presentasi di depan banyak orang, mereka mungkin menunjukkan sisi Extraversion mereka. Mereka menjadi lebih terbuka, aktif berkomunikasi, dan mungkin bahkan menikmati menjadi pusat perhatian untuk sementara waktu.

2. Saat Menghadapi Deadline Kerja

  • Primary: ENTP (Extraversion, Intuition, Thinking, Perceiving)
  • Secondary yang Mungkin Muncul: J (Judging) -> menjadi ENTJ
  • Konteks: ENTP yang biasanya fleksibel, terbuka dengan berbagai kemungkinan, dan suka menunda pekerjaan, saat menghadapi deadline yang ketat mungkin menjadi lebih terstruktur. Mereka mulai merencanakan pekerjaan mereka dengan lebih detil dan mengikuti jadwal yang ketat untuk memastikan semuanya selesai tepat waktu.

3. Dalam Situasi yang Membutuhkan Kepemimpinan

  • Primary: INTP (Introversion, Intuition, Thinking, Perceiving)
  • Secondary yang Mungkin Muncul: E (Extraversion) -> menjadi ENTP
  • Konteks: Saat INTP yang biasanya lebih senang bekerja sendiri dan menghindari sorotan harus mengambil alih sebagai pemimpin dalam sebuah proyek, mereka mungkin mengembangkan kemampuan untuk lebih ekspresif dan mengkomunikasikan ide-ide mereka dengan lebih jelas kepada tim, menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang tidak biasa mereka tunjukkan.

4. Ketika Menghadapi Konflik Personal

  • Primary: ESFJ (Extraversion, Sensing, Feeling, Judging)
  • Secondary yang Mungkin Muncul: T (Thinking) -> ESTJ
  • Konteks: ESFJ yang biasanya mengutamakan harmoni dalam hubungan dan cenderung menghindari konflik, saat menghadapi konflik personal yang serius, mungkin mulai menggunakan pendekatan yang lebih logis dan objektif (Thinking) untuk menyelesaikan masalah, daripada hanya mengandalkan emosi atau mencoba menyenangkan semua pihak.

5. Saat Menghadapi Perubahan Besar dalam Hidup

  • Primary: ISTP (Introversion, Sensing, Thinking, Perceiving)
  • Secondary yang Mungkin Muncul: N (Intuition) -> menjadi INTP
  • Konteks: ISTP yang biasanya pragmatis, fokus pada detail, dan beradaptasi dengan situasi yang ada, saat menghadapi perubahan besar dalam hidup, seperti pindah ke kota baru atau mengubah karier, mungkin lebih mengandalkan Intuition mereka untuk melihat gambaran besar dan membuat keputusan berdasarkan potensi masa depan daripada hanya fakta yang ada.

Kesimpulan

Ingat, MBTI bukanlah kotak yang membatasi kamu, ya. Ini hanya salah satu cara untuk mengenal diri kamu dan potensimu lebih dalam. Gunakan insight dari MBTI ini untuk mengembangkan diri kamu di berbagai aspek kehidupan. Mengenal bagaimana kita bisa beralih antara kepribadian primary dan secondary kita dalam situasi tertentu membantu kita memahami fleksibilitas diri kita dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Itu semua tentang adaptasi dan menggunakan sumber daya internal kita sebaik mungkin untuk navigasi situasi yang kita hadapi.

Daftar Isi:
Bagikan:

Artikel Terkait

Loading...